Panduan Memilih Produk Kecantikan Yang Aman
Panduan Memilih Produk Kecantikan Yang Aman – Beranda Kecantikan Kontes Blog Kecantikan Berkelanjutan Cara Mengidentifikasi Produk Kecantikan dari Label Kemasan dalam Bisnis Pendukung Kecantikan Berkelanjutan
Meningkatnya popularitas merek lokal baru di Indonesia meningkatkan persaingan pasar antar merek lokal. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang dikutip dari Kumpern, pertumbuhan industri kosmetik nasional meningkat sebesar 20 persen dari tahun 2017. Dengan pertumbuhan empat kali lipat dibandingkan pertumbuhan perekonomian nasional, kosmetik menjadi sektor andalan di tahun 2017. 2015. Rencana Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2035 Produk kecantikan yang sedang viral memang tidak bisa dibilang salah. Apalagi jika kita benar-benar berupaya mendukung dan memberdayakan produk lokal. Hanya saja, seringkali kita membeli tanpa memikirkan pentingnya mengetahui informasi mengenai komposisi produknya.
Panduan Memilih Produk Kecantikan Yang Aman
Ini juga mencakup informasi tentang penerapan kecantikan berkelanjutan yang dilakukan merek tersebut. Oleh karena itu, tidak jarang kita merasa menyesal ketika sudah membeli. Lebih lanjut, tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali kita tergoda untuk membeli produk hanya berdasarkan rekomendasi orang lain tanpa memperhatikan aspek-aspek penting yang patut kita pertimbangkan sebagai pembeli dan pengguna produk kecantikan tersebut. Karena itulah artikel ini menyadarkan kita akan pentingnya mengenali produk kecantikan dan cara mengidentifikasinya mulai dari label kemasannya. Dengan demikian kita bisa tampil cantik tapi juga aman, lingkungan tetap terjaga dan kita bisa membangun masyarakat sejahtera dengan memberdayakan barang-barang lokal.
Skincare Untuk Kulit Berminyak: Tahapan Dan Tips
Sebelum membeli suatu produk kecantikan, ada baiknya Anda mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk tersebut agar tidak kecewa nantinya. Ini melibatkan pencarian komposisi atau daftar bahan produk. Komposisi produk ditulis berdasarkan persentase bahan yang digunakan. Dimulai dari bahan dengan komposisi tertinggi. Semakin belakangan suatu bahan disebutkan, semakin kecil kemungkinan bahan tersebut ada dalam produk. Jika kita mengetahui komposisi produk sebelum membeli maka manfaat tersebut bisa kita peroleh.
Salah satu dampak negatif yang paling sering terjadi adalah tidak mengenali bahan-bahan yang bisa memicu alergi kulit. Misalnya kulit kita alergi terhadap alkohol. Namun karena kami tidak melihat label kemasan sebelum membeli, kami hanya membeli dan menggunakannya. Begitu terjadi reaksi negatif pada kulit, kita menyadari bahwa produk tersebut mengandung alkohol yang harus kita hindari. Contoh lain yang kurang umum misalnya rumput laut yang sebaiknya dihindari oleh mereka yang alergi terhadap produk makanan laut. Hal ini tentunya bisa kita hindari jika kita mulai mengenali struktur pada label kemasan produk.
Memiliki pengetahuan produk yang memadai sebelum membeli pasti akan meningkatkan peluang kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan kata lain, seperti yang diharapkan. Saat ini, banyak produk lokal yang dijadikan bahan produk kecantikan yang tidak hanya baik untuk kulit dan kesehatan. Namun juga ramah lingkungan dan ramah sosial.
Membeli produk yang menggunakan bahan-bahan dan melalui proses produksi yang ramah lingkungan dan sosial pasti akan membuat kita semakin percaya pada merek produk kecantikan. Tanpa disadari, produk kecantikan yang kita gunakan sehari-hari juga memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan dan kehidupan sosial. Tentunya kita semua ingin cantik sekaligus menjaga lingkungan dan juga ingin bisa mewujudkan masyarakat sejahtera. Tentunya kita tidak ingin produk-produk kecantikan digunakan untuk merugikan alam bahkan menimbulkan kerugian sosial bagi masyarakat karena proses pembuatan produk tersebut bukan?
Tips Cara Membangun Skincare Routine Sesuai Jenis Kulitmu
Seperti dilansir Teen Vogue, ada banyak perbedaan yang mengatur standar kecantikan yang bertahan lama. Selain itu, terdapat juga ratusan eco-label yang tersebar di seluruh dunia, 66 terkait dengan kosmetik dan perawatan diri. Namun, merek yang paling tidak ramah lingkungan memiliki 4 label ramah lingkungan berikut, yaitu: dapat didaur ulang, memiliki sertifikasi bebas bahan mentah dari Leaping Bunny, memiliki sertifikasi praktik bisnis yang baik, dan menggunakan bahan organik. Namun pada pembahasan kali ini kita akan fokus pada definisi kecantikan berkelanjutan, produk kecantikan ramah lingkungan dan ramah sosial.
Mencari informasi mengenai cara memperoleh bahan baku dan proses pembuatan produk kecantikan pada label kemasan merupakan hal yang penting untuk dapat memilih produk kecantikan yang ramah lingkungan dan sosial. Cara yang paling mudah adalah dengan mengenali kemasan produk kecantikan yang menjadi identitas dari produk itu sendiri. Menurut data Google Trends Indonesia, dalam 5 tahun terakhir, berita yang mengandung topik dan kata kunci ramah lingkungan masih menarik perhatian masyarakat melalui pencarian Google.
Hal ini erat kaitannya dengan komoditas lokal yaitu kelapa sawit. Barang ini dikenal banyak kegunaannya dan harganya murah. Namun kelapa sawit kerap dianggap kontroversial karena dituding menyebabkan deforestasi, kebakaran hutan dan lahan, bahkan banjir. Bahkan saat ini sangat sulit bagi kita untuk tidak menggunakan minyak sawit dalam pembuatan produk kecantikan. Hal ini dikarenakan banyak sekali produk turunan minyak sawit yang bisa kita temukan pada produk kecantikan. Beberapa contohnya adalah jenis pengemulsi (mixer) yang berfungsi sebagai pencampur antara air dan minyak, seperti: Gliseril stearat Selain itu, pengemulsi juga dapat menjadi bahan pelembab (moisturizer). Alkohol yang berasal dari tanaman palem merupakan salah satu jenis alkohol yang baik untuk kulit, seperti: cetearyl alkohol dan etil alkohol. Keduanya merupakan produk berbahan dasar minyak sawit yang sering kita jumpai pada produk kecantikan yang dijual bebas di pasaran. Oleh karena itu, daripada langsung memboikot produk yang mengandung minyak sawit dan produk turunannya, kita bisa mendukung pengolahan minyak sawit berkelanjutan melalui sertifikasi yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi minyak sawit berkelanjutan seperti RSPO dan Green Palm. Sertifikasi ini menjamin pengolahan yang bertanggung jawab tanpa merusak lingkungan dan melanggar hak asasi manusia. Tidak ada salahnya jika kita menanyakan langsung kepada brand produk kecantikan tersebut mengenai minyak sawit yang digunakannya (Female Daily). Logo RSPO dan Green Palm Sumber: Female Daily
Pastikan kita memilih produk yang mempunyai manfaat yang ingin kita dapatkan. Produk kecantikan harus menampilkan informasi penggunaan produk dan jenis kulit yang cocok. Misalnya saja jika kulit kita rentan berjerawat, maka kita harus memilih produk kecantikan yang memang dibuat untuk kondisi kulit tersebut.
12 Rekomendasi Skincare Untuk Kulit Berjerawat, Aman Digunakan Setiap Hari
Hal ini tampaknya sepele. Padahal, penggunaan produk kecantikan yang tidak memerlukan penggunaan kapas merupakan salah satu upaya kita dalam memilih produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial. Dengan menggunakan lebih sedikit atau tanpa penggunaan kapas, kami juga membantu mengurangi limbah kecantikan dan mendukung bisnis kecantikan berkelanjutan.
Jika kita menginginkan produk kecantikan yang aman digunakan, mengetahui nomor sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sangatlah penting karena tidak mengandung bahan berbahaya. Namun jika kita membeli produk kecantikan non lokal, pastikan produk tersebut sudah teruji klinis di negara tersebut, misalnya di Amerika, dan sudah lolos sertifikasi FDA (Food and Drug Association). . Sertifikasi FDA juga diakui oleh BPOM Indonesia dalam upaya menyederhanakan SLA (Service Level Agreements), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 Tahun 2020.
Apalagi umat Islam pasti ingin menggunakan produk kecantikan yang halal dan terbukti dengan sertifikasi Halal MUI. Untuk penjelasan lebih jelas mengenai komposisi produk yang dinyatakan halal oleh MUI dapat diakses melalui website resmi LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Obat dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia).
Ketika kita ingin membeli suatu produk informasi mengenai tanggal dan nomor produksi penting untuk mengetahui berapa lama produk tersebut disimpan. Perlu kita ketahui bahwa setiap produk mempunyai masa simpan yang ditandai dengan tanggal kadaluwarsanya. Selain itu, terdapat juga jangka waktu setelah kemasan dibuka atau dikenal dengan PAO (Period After Opening) yang menunjukkan jangka waktu penggunaan produk yang disarankan setelah kemasan dibuka. Misalnya logo PAO bertuliskan 6M, berarti produk tersebut dapat digunakan selama 6 bulan setelah kemasan dibuka untuk hasil terbaik.
Terkenal Di Vietnam, Skincare Vegan Ini Hadir Di Indonesia
Komposisi bahan yang digunakan untuk membuat produk juga harus menjadi perhatian, karena tidak semua bahan yang digunakan memberikan dampak positif bagi lingkungan kita. Beberapa bahan penyusun produk kecantikan kerap menimbulkan kontroversi. Misalnya, kita membahas produk olahan minyak sawit. Pada foto di atas terdapat komposisi bernama gliserin yang merupakan hasil olahan minyak sawit sebagai humektan yang dapat menghidrasi kulit kita. Jika kami ingin memastikan apakah proses perolehan Gliceer dilakukan secara bertanggung jawab tanpa merusak lingkungan atau melanggar hak asasi manusia, ada baiknya kami memastikannya dengan menghubungi merek produk kecantikan terkait.
Kelestarian lingkungan tidak hanya terbatas pada keselamatan tanaman saja. Namun, hewan juga. Label bebas kekejaman pada produk menunjukkan bahwa hewan tidak dilibatkan dalam proses uji klinis produk. Namun di beberapa negara lain, pengujian pada hewan diwajibkan oleh hukum. Namun di Indonesia sendiri, banyak brand lokal yang mengedepankan konsep produk kecantikan yang bebas dari kekejaman karena pengujian pada hewan dianggap tidak etis.
Hal-hal yang bisa kita lakukan di atas terkesan sederhana. Namun peran kita sebagai konsumen produk kecantikan dalam mendukung produk kecantikan yang ramah lingkungan dan ramah sosial berdampak besar dalam memastikan lingkungan tetap terlindungi dan masyarakat sejahtera. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua ya. Terima kasih telah membaca.
(Artikel ini diikutsertakan dalam kontes #PreserveYourCantikBlog: Share Your Sustainable Beauty and Wellness Story! pada tanggal 8 Februari – 7 Maret 2021 yang diselenggarakan oleh LingkarTemuKabupatenLestari, Yayasan MadaniBerkesusan dan BloggerPerempuanNetwork).
Cara Membedakan Fair And Lovely Asli Dan Palsu!
Cicardi, Arabelle. 2020. Menyelami Lebih Dalam Dunia Kecantikan Berkelanjutan yang Bingung https://www.teenvogue.com/story/a-dep-dive-sustainable-beauty. Diakses 10 Februari 2021.
Cara Mengidentifikasi Produk Kecantikan dari Label Kemasan pada Bisnis Pendukung Kecantikan Berkelanjutan Diulas Bintang Mahayan Selasa 02 Maret 2021 Rating: 5 Memaksimalkan penampilan adalah dambaan setiap orang, terutama kaum hawa. Dimana penampilan menjadi salah satu faktor utama penunjang rasa percaya diri seseorang dihadapan publik. Saat ini kebutuhan akan produk kecantikan semakin meningkat dan menduduki peringkat kedua produk terpenting.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat tiga kategori evaluasi tentang makna keindahan, yaitu kecantikan, otak, dan perilaku. Namun, penampilan fisik kini memainkan peran terbesar dalam menentukan standar kecantikan di berbagai negara. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak produk kosmetik yang ditawarkan di Indonesia untuk semua kalangan mulai dari remaja hingga dewasa.
Meski banyak produk kecantikan yang tersedia di pasaran, namun Anda harus berhati-hati karena tidak semua produk tersedia.